RATUSAN MASYARAKAT DAN PRAJURIT SHOLAT IDUL FITRI 1444 H BERSAMA DI MAKODAM II/SRIWIJAYA

Intel86tv.com | Palembang, (Pendam II/Sriwijaya). – Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Hilman Hadi, S.I.P., M.B.A., M.Han., dan Ketua Persit KCK Daerah II/Sriwijaya Ny. Hesti Hilman Hadi bersama ratusan Prajurit dan PNS Kodam II/Sriwijaya serta ratusan masyarakat melaksanakan Sholat Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 Masehi, Sabtu (22/04/2023) pukul. 07.00 WIB, bertempat di Lapangan Apel Makodam II/Sriwijaya Palembang.*_

Tampak hadir juga pada Sholat Idul Fitri 1444 H kali ini diantaranya, Ketua DPRD Prov. Sumsel, Hj. RA. Anita Noeringhati, SH., M.H., Irdam II/Swj, Kapok Sahli Pangdam II/Swj, Asrendam II/Swj, para Asisten Kasdam II/Swj, Perwira LO TNI AL, sejumlah Dan/Kabalakdam II/Swj, serta personel TNI dan PNS Garnizun Palembang bersama Masyarakat umum.

Adapun tema Peringatan Hari Raya Idul Fitri 1444 H Tahun 2023 M kali ini adalah, _*”Memaknai Ibadah Puasa dan Idul Fitri Untuk Meningkatkan Disiplin Diri dan Etos Kerja Prajurit TNI AD.”*_

Selaku Imam dan Khotib Ustadz H. Hidayatullah, M.Ag., dalam khotbahnya menyampaikan bahwa, Hari Raya Idul Fitri adalah Hari Raya Kesucian yang dinantikan kehadirannya oleh setiap insan yang beriman. Hari seorang muslim kembali kepada fitrah, yaitu kemurnian dan kesucian, kembali kepada suasana yang bersih terlepas dari dosa dan kesalahan.

“Setiap orang yang melaksanakan puasa Ramadhan sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Al-Sunnah akan terlepas dosa dan kesalahannya sehingga menjadi suci kembali, seperti bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibunya”, tutur Ustadz Hidayatullah.

Ustadz Hidayatullah juga menuturkan bahwa, dalam khazanah Islam bulan Ramadhan seringkali disebut sebagai Madrasah Rohaniah, yakni sebuah media Pribadi muslim hasil gemblengan Ramadhan adalah pribadi rabbani yang taat secara totalitas terhadap perintah Allah, tidak perduli sebesar dan seberat apapun perintah tersebut. “Ini merupakan salah satu cerminan dari aqidah yang kokoh dan mantap”, ujarnya.

Menurutnya, Ramadhan juga adalah sebuah perjuangan keimanan. Iman kita diuji apakah lebih berat mengikuti ajakan setan untuk tidak berpuasa dengan menahan lapar dan dahaga ataukah mengikuti perintah Allah SWT untuk mendapatkan predikat orang-orang yang bertaqwa.

Dengan takbir yang kita kumandangkan saat ini, kita juga meneguhkan dalam hati kita bahwa, Allah lah Dzat yang paling besar. Takbir juga mengajarkan kepada kita untuk senantiasa mengecilkan hal-hal duniawi yang sering kita besar-besarkan dalam kehidupan kita. “Kalimat takbir sekaligus pengakuan dan pengagungan kepada Allah dalam segala hal, termasuk dalam hal ibadah”, terangnya.

Lebih lanjut, harus disadari bahwa, kita tidak akan mampu melaksanakan ibadah dan menjadi hamba yang taat kecuali dengan izin dan pertolongan (maunah) Allah ta’ala.

“Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk mensucikan Tuhan dan segenap yang berhubungan dengan-Nya. Sementara tahlil kita lantunkan untuk memperkokoh keimanan kita bahwa Dia lah Dzat yang maha Esa dan Maha Kuasa. Seluruh alam semesta ini tunduk dan patuh kepada perintah-Nya”, pungkas Ustadz Hidayatullah.

Usai Sholat Idul Fitri, Pangdam II/Sriwijaya dan Ketua Persit KCK Daerah II/Sriwijaya bersalam salaman dengan para pejabat Kodam II/Sriwijaya diikuti Prajurit dan PNS Kodam II/Sriwijaya serta masyarakat umum. (M.Efendi)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *