Intel86tv.com | Palembang – Hembusan angin membawa aroma menyengat bau minyak mentah ke dalam ruang kelas di SMA Negeri 2 Keluang yang selalu di nikmati oleh Anak-anak didik sekolah tersebut. Penjelasan tentang pelajaran dari guru, terpaksa buyar konsentrasi akibat bau minyak mentah yang menusuk hidung.
Situasi tersebut sudah menjadi ‘makanan’ sehari-hari bagi siswa dan guru di SMA Negeri 2 Keluang sejak kembali maraknya aktivitas Ilegal Driling atau Pengeboran Minyak Ilegal di dekat sekolah tersebut.
Bahkan pada tanggal 15 September 2022 lalu selama beberapa hari siswa terpaksa diliburkan dari sekolah karena adanya semburan minyak dalam jumlah cukup besar yang flowing (mengalir) dari salah satu sumur minyak ilegal milik warga.
Ironisnya, kegiatan ilegal yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan siswa tersebut, karena hanya berjarak kurang lebih 25 meter dari gedung sekolah tersebut terkesan dibiarkan oleh pihak terkait dan aparat Penegak Hukum.
Pihak sekolah pun tidak bisa berbuat banyak, karena hal itu bukan wewenang mereka untuk menegur ataupun menghentikan aktivitas ilegal tersebut.
“Kami tidak tahu-menahu pak kalau dibilang menganggu pasti itu pak, tapi ya mau gimana lagi itu bukan wewenangnya kami untuk menghentikannya yang penting kami fokus mengembangkan sekolah ini saja pak,” ujar S salah satu warga di sekitar sekolah.
Berdasarkan hasil Investigasi di Lapangan, aktivitas Ilegal Driling disekitar SMA Negeri 2 Keluang yang juga berada dekat dengan pemukiman warga tersebut, disinyalir bisa berjalan mulus karena adanya koordinasi atau dugaan setoran dari para pelaku ilegal driling.
“Kami sudah koordinasi dan aman pak untuk kegiatan ini ya di seputaran ini. Tapi kalau sudah keluar kami tidak tahu,” ungkap Salah satu penambang minyak, ketika dibincangi.
Terpisah Ketua UMUM POSE RI Desri SH berharap agar Polda Sumsel dan Polres Muba dapat mengevaluasi dan menurunkan tim guna memberikan tindakan tegas kepada oknum yang melanggar hukum apalagi tidak memikirkan kepentingan dan keselamatan orang lain.
“Pertanyaannya apa Polsek Keluang tidak terpantau atau pura-pura tidak tahu? Sehingga aktivitas ilegal yang menganggu bisa dibiarkan, padahal sangat berbahaya. Lokasi pengeboran itu hanya berjarak sekitar kurang lebih 10 meter dari Sekolahan, kalau ada hal yang tidak diinginkan siapa yang mau bertanggung jawab,” ujarnya.
Ia pun meminta agar aparat bisa menutup lokasi sumur minyak ilegal di Keluang, dan memecat oknum aparat penegak hukum jika memang terbukti membekingi kegiatan ilegal.
“Kami minta ditindak tegas seluruh pelaku ilegal drilling yang membahayakan, bila perlu pecat oknum aparat yang terlibat,”Pungkasnya. (Santo)