Intel86tv | Palembang – Saat ini marak terjadinya tindak pidana penipuan menggunakan rekening bank sebagai media penampungan, sudah banyak yang menjadi korban dengan kerugian jutaan bahkan milyaran rupiah.
Ini menuai keprihatinan banyak pihak dan salah satunya menjadi obyek proyek perubahan Ditreskrimsus subdit 2 perbankan oleh AKBP Hadi Syaefuddin,SE,MH salah seorang peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Lembaga Administrasi Negara (PKN LAN) Angkatan XXVIII Tahun 2023.
Menurut Hadi yang kini juga menjabat sebagai Kasubdit Perbankan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumsel ada dua hal pokok yang perlu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya tindak penipuan yang memanfaatkan rekening perbankan sebagai media penampungan hasil kejahatan.
Keduanya yakni dengan memberikan informasi dan memberikan edukasi yang sebanyak-banyaknya kepada masyarakat terutama mereka yang menggunakan jasa pebankan dalam transaksi keuangannya.
Hadi mencontohkan beberapa waktu lalu ada salah seorang nasabah di salah satu bank yang melaporkan telah menjadi korban penipuan belanja online melalui salah satu marketplace atau lokapasar yang ditampung d salah satu rekening perbankan.
Dalam perjalanannya setelah melalui serangkaian tahapan penyelidikan dan penyidikan oleh kepolisian komplotan tindak pidana penipuan dengan menggunakan media penampungan rekening salah satu bank berhasil diungkap.
‘Terungkap jika modus operandi yang dilakukan komplotan itu dengan berpura-pura menawarkan unit kendaraan roda empat kepada korbannya yang bukan miliknya, foto kendaraan roda empat itu diambil secara acak dari internet,’
Tapi, korban sudah terlanjur tergiur terlebih melihat harga yang jauh dibawah harga pasaran percaya saja dan saat diminta mentransferkan uang yang besarannya sesuai kesekapatan sebelumnya korban mau saja.
Dan saat uang telah ditransferkan korban yang berniat mengambil kendaraan roda empat miliknya dengan mendatangi ke alamat yang diberikan oleh komplotan penipuan ini ternyata kendaraan roda empat itu benar ada di tempat tersebut.
Namun sang pemilik bersikukuh dirinya tidak ada niatan untuk menjual dan tidak mengenal orang yang menawarkan kendaaraan roda empat miliknya tersebut melalui marketplace.
“Kepada pihak perbankan rekening penampung hasil kejahatan kita berikan informasi ini dan kita berikan nomor-nomor rekening suspect atau ghost account number sebagai rekening penampung tindak kejahatan. Dengan begitu kita juga akan lebih mudah dan lebih cepat mengetahui modus operansi tindak kejahatan perbankan ini.
‘Melalui proyek perubahan yang kami buat diharapkan agar masyarakat terutama para nasabah perbankan akan dapat mengetahui dan mengantisipasi sedini mungkin apabila hal itu terjadi kepada mereka. Apabila mengetahui atau menjadi korban sesegera mungkin melaporkannya ke polisi, melalui aplikasi WhatsApp Banpol Kapolda atau dapat langsung datang ke direktorat kriminal khusus Polda Sumsel’ papar AKBP Hadi.
Diapun berharap kepada masyarakat untuk tidak mudah mempercayai apabila melihat penawaran barang di market place dan sejenisnya dengan harga yang jauh di bawah harga pasaran. Karena bisa saja hal itu dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan yang berujung pada kerugian dari masyarakat.
AKBP Hadi juga menyebut pelaksanaan proyek perubahan yang dia buat ini telah dipaparkan di acara Seminar Literasi keuangan dengan tema how to become student financial well-being di Kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) Bukit Besar pada 8 November 2023 lalu dalam rangkaian kunjungan kerja (kunker) Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Agus Andrianto,SH,MH.
Pada seminar yang bekerjasama dengan Lembaga Career Development Centre (CDC) Unsri tersebut Hadi yang memaparkan edukasi dan informasi terhadap tindak kejahatan yang menggunakan media perbankan mendapatkan respons yang sangat luar biasa dari audiens yang merupakan mahasiswa dan akademisi di kampus PTN terbesar di Sumsel ini.
“Audiens sangat tertarik dengan edukasi dan informasi yang disampaikan karena memang faktanya tindak kejahatan menggunakan rekening bank sebagai media penampung hasil kejahatan tengah marak terjadi. Dengan informasi dan edukasi yang disampaikan secara simultan kami berharap masyarakat tidak sampai menjadi korban berikutnya,’ pungkasnya.(Santo)