Intel86 # Palembang – Hendak melakukan tawuran dinihari di Palembang, Sumatera Selatan, 11 remaja ditangkap polisi. Sebanyak 10 orang langsung diserahkan ke Dinas Sosial untuk direhabilitasi dan 1 di antaranya jadi tersangka sajam. Para orang tua mereka histeris menyaksikan hal itu.
Diketahui, aksi sejumlah pelaku tawuran dengan berboncengan motor ini sempat viral. Tawuran berlangsung dinihari tadi di jalan lintas Sumatera (Jalinsum), Soekarno Hatta, Palembang. Mereka juga viral karena membawa parang dan stik golf.
Dari informasi itu, polisi yang sedang berpatroli bergegas menuju ke TKP. Di lokasi kejadian 11 pelaku tersebut diamankan sekitar pukul 02.30 WIB dan langsung dibawa ke Mapolsek Sukarami Palembang untuk diproses hukum lebih lanjut.
Setelah diperiksa intensif dengan memanggil para orang tua dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Palembang, polisi memutuskan untuk merehabilitasi 10 remaja. Tiga orang di antaranya berstatus pelajar SMA. Mereka direhabilitasi di LPKS Indralaya.
“Sepuluh anak kita serahkan ke Dinsos untuk direhabilitasi di LPKS di Ogan Ilir (Indralaya). Satu lagi yang bawa parang dan juga merupakan admin medsos yang mengajak mereka tawuran itu, kita tetapkan tersangka dan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” kata Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Ikang Ade, Sabtu (5/8/2023).
sejumlah orang tua dari anak-anak itu pun histeris melepas anak-anaknya yang langsung diserahkan polisi dan dibawa pihak Dinsos ke tempat rehabilitasi. Bahkan, ada beberapa di antaranya yang menangis sambil memeluk anaknya seperti menyesali apa yang yang telah diperbuat sang anak.
Ikang mengatakan, kesepuluh anak itu akan direhabilitasi di LPKS Indralaya selama 3 bulan ke depan untuk diberikan pembinaan.
Senada, Kasi Rehabilitasi Dinsos Palembang, Enos Predrik mengatakan jika selain dibina anak-anak dibina, lanjutnya, mereka di sana juga akan diberikan pendidikan agama dan keterampilan, dengan harapan setelah direhab mereka bisa menjadi anak yang lebih baik lagi.
“Mereka dibawa ke sana dan akan dibina maksimal selama 3 bulan. Kita sama-sama berharap agar anak-anak ini menjadi lebih baik ke depannya,” jelasnya.
(M.Effendi)