Intel86tv.com | PALEMBANG, – Yudha Pratomo Mahyuddin menjadi Calon Walikota Pertama yang berani duduk bareng seniman Palembang.
Bertakjub Rembuk Bareng Seniman, kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh Yudha Pratomo tetapi juga dihadiri secara langsung oleh tokoh – tokoh penting seniman dan budayawan Palembang, seperti Ali goik, Mang Jay, Anto Narasoma, dan Didit seniman sekaligus pemilik Guns Cafe, Senin (16/09/2024)
Dalam kesempatan ini berbagai macam permasalahan disampaikan oleh para seniman selain tidak adanya Peraturan Daerah (Perda) khusus yang mengatur dan melindungi kesenian serta kebudayaan hingga perekonomian para pelaku Kesenian.
Seperti yang disampaikan oleh Didit salah satu seniman Palembang sekaligus pemilik dari Guns Cafe,dirinya mengapresiasi keberanian sosok Yudha Pratomo yang berani duduk bareng seniman.
” Tentunya kami mengapresiasi keberanian sosok Yudha Pratomo sebagai Calon Walikota Palembang pertama yang berani duduk bareng dengan para seniman Palembang”, kata Didit
Dilanjutkannya, Tujuan dari kegiatan ini diharapkan mampu mendorong perbaikan – perbaikan tentang dunia seni dan budaya yang selalu diabaikan oleh pemerintah kota Palembang.
Menurut Didit pengabaian – pengabaian tidak hanya terjadi kepada pelaku seniman, bahkan aturan yang menjamin keberlangsungan dunia kesenian dan kebudayaan pun tidak ada
” Kurangnya penghargaan terhadap pelaku seni dan budaya hanya menjadi contoh kecil dari terabaikannya dunia seni dan budaya, bahkan peraturan yang seharusnya menjadi pedoman dan pelindung pun tidak ada “, ungkap Didit
Dalam kesempatan ini Didit juga meminta janji ataupun kontrak politik Yudha Pratomo mendukung perkembang dunia seni dan budaya di kota Palembang.
” Tujuan dari kegiatan ini tidak hanya menjadi untuk ngobrol bareng saja, diharapkan melalui kegiatan ini Yudha Pratomo Mahyuddin sebagai calon Walikota Palembang berani berjanji atapun melakukan kontrak politik mendukung penuh dunia seni dan budaya kota Palembang “, ujarnya
Ditempat yang sama Yudha Pratomo sebagai calon Walikota menyatakan sikap berani mendukung penuh dunia kesenian dan kebudayaan kedepannya.
” Jelas setelah mendengar dibalik dunia kesenian dan kebudayaan Palembang,tentunya merasa prihatin dan kedepannya sangat perlu diperbaiki “, kata Yudha Pratomo
Dikatakannya (Yudha), Tidak seharusnya keadaan seperti ini terjadi dikarenakan kurangnya pemahaman dan strategi pemimpin daerah terkait pentingnya Seni dan Budaya sebagai pondasi membangun peradaban
” Mungkin keadaan ini tercipta disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kurang pahamnya para pemimpin betapa pentingnya seni dan budaya sebagai pondasi membangun peradaban sehingga tidak mampu melahirkan ataupun strategi membangunkan potensi – potensi yang ada”, urainya
Menutup perbicangangannya, Yudha Pratomo Mahyuddin menegaskan jika nantinya mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin kota Palembang akan siap melahirkan kebijakan – kebijakan ataupun peraturan daerah yang pro kepada dunia seni dan budaya.
” Yang jelas jika nantinya kami mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin kota Palembang, pastinya kami siap melahirkan kebijakan – kebijakan ataupun peraturan daerah yang pro kepada dunia seni dan budaya”, tandas Yudha Pratomo. (Santo)